Jumat, 16 April 2010

tergila-gila HARLEY DAVIDSON

KUDA BESI BERNAMA HARLEY...

Jumat, 13 Februari 2009 10:57
SEBUAH motor Harley Davidson bisa membuat orang termimpi-mimpi. Apa pun akan dilakukan seseorang untuk menggapai mimpinya itu. Seorang tukang kayu bakar asal Majalaya, Jawa Barat, akhirnya bisa memiliki sepeda motor Harley setelah menabung selama 40 tahun. Bahkan, ada orang yang sampai menjual rumahnya dan lebih memilih tinggal di rumah kontrakan demi sebuah Harley.
"Tukang kayu bakar itu beli Harley ke Jakarta sambil bawa truk butut untuk ngangkut Harley yang dibelinya itu. Dia sudah lama mimpi punya Harley. Kenapa ada orang yang sampai seperti ini? Itulah fanatisme. Nggak akan bisa you bendung yang namanya mimpi itu," kata Herman Sarens Sudiro (72), Ketua Harley Davidson Club Indonesia (HDCI) Jakarta.
Berkendara Harley Davidson tidak sekadar "rung-rung-rung", menaiki sepeda motor ke pasar, ke rumah mertua, atau kemana pun suatu tujuan. Mengendarai Harley Davidson bagi pemiliknya adalah suatu kebanggaan. Berputar-putar keliling kota atau konvoi dari kota ke kota dengan menunggang Harley yang berbodi gagah, macho dan mentereng, membawa kepuasan tersendiri bagi pemiliknya.
"Harley ini sifatnya agak berbeda dibandingkan motor besar lain, seperti Honda, Yamaha, Kawasaki ataupun BMW. Orang Harley akan bilang: biar motor saya bikinan tahun 1930, tapi motor saya adalah motor Harley. Ini memang soal fanatisme. Berapa banyak orang bertato dengan tulisan Harley, padahal tato itu kan seumur hidup.
Ada perasaan yang berbeda ketika kita naik Harley. Perasaan itu susah dijelaskan," ujar Jusuf Nathan (39), General Manager PT Emhade Tunggal Sentosa (dealer Harley Davidson) yang memiliki dua buah Harley, FLHICUI Ultra Classic Electra Glide (1999) dan FXDWG Dyna Wide Glide (1999).
Jadi kita tidak bicara soal teknologi atau kenyamanan di sini. Kita bicara soal "legenda", pengalaman dan gaya hidup yang berbeda. Itu yang membedakan Harley dengan motor besar lainnya. Tak ada satu pun Harley di dunia ini yang sama bentuknya. Anda tidak akan pernah menemukan Harley yang identik. Waktu keluar dari pabrik, memang modelnya sama. Akan tetapi, begitu sampai di tangan pembeli, Harley itu akan mereka modifikasi. Para pemilik Harley akan mengekspresikan dirinya dengan "mendandani" Harley mereka.
"Kalau Anda punya motor besar lain, tidak ada asesoris yang bisa Anda taruh. Kalau Harley beda. Harley di garasi kita tongkrongin, kita bisa membayangkan, memvisualisasikan: asesoris apa yang bisa kita pasang. Asesoris Harley itu langit batasnya, atau dompet dan kreativitas Anda saja batasnya. Kalau Anda lihat motor lain di jalan, pasti sama modelnya, hanya beda warna," ucap Jusuf.
Fanatisme orang-orang Harley ini memang luarbiasa. Ada yang bilang, darah mereka ini adalah darah Harley. Makanya ada yang badannya ditato Harley, berkaus Harley, dan bergaya hidup Harley. "Banyak orang yang bergaya hidup Harley. Sekarang ini banyak anak muda yang pakai rantai-rantai. Kadang-kadang, pengemudi ojek pun pakai kaus dan jaket Harley," tambah Jusuf.
Fanatik dengan Harley sudah menjadi ciri khas penggemar Harley. Di Amerika mereka disebut Harley People. Bahkan, ada yang hidup di atas sadel Harley, berkeliling membawa perlengkapan masak, minum dan pakaian sambil memburuh di sana-sini. Saking fanatiknya, keluarga mendiang Elvis Presley pun ikut menguburkan Harley Electra kesayangan penyanyi rock'n'roll tersebut ke liang lahat sang bintang.
***
BAGAIMANAKAH sejarah Harley Davidson? Perusahaan-perusahaan motor berkembang di Amerika Serikat (AS) pada tahun 1901. Awalnya lebih dulu muncul perusahaan-perusahaan Yale, Pope, Merkel, Henderson, Thor, Excelsior, Indian dan baru belakangan Harley Davidson yang dibangun di Milwaukee, Wiscounsin, oleh empat serangkai William A Davidson, Walter Davidson Sr, Arthur Davidson dan William S Harley.
Hanya dalam beberapa dekade, bermunculan di AS lebih dari 150 pabrik motor, namun karena persaingan, akhirnya satu per satu runtuh. Menjelang akhir Perang Dunia II, tinggal dua pabrik yang tersisa. Ketika pabrik kebanggaan, Indian, jatuh pada tahun 1953 maka Harley Davidson menjadi satu-satunya pabrik motor AS yang tersisa.
Bagaimana Harley menjadi satu-satunya pabrik motor di AS yang tersisa, banyak pengamat mengatakan, cukup sulit menerangkannya. Juga ketika menghadapi krisis melawan gempuran motor-motor Jepang pun Harley berhasil bertahan, meskipun selama kurang lebih delapan tahun mendapat semacam proteksi dari American Machine & Founddry (AMF).
Rasa Amerika yang terdapat dalam desain mesin dan desain bodi Harley Davidson membangkitkan ikatan emosional orang AS untuk menyelamatkan pabrik motor satu-satunya yang masih hidup itu.
Penggemar berat Harley Davidson, Ibnoe Soebroto, pernah mengatakan bahwa Harley Davidson adalah perwujudan sejarah Amerika yang dimodernisasi. Orang AS atau sejarah AS tidak bisa dipisahkan dengan kuda, karena dari sejarah, AS "dibuka" dengan kuda. Imigran dari Eropa ketika mendesak orang-orang pribumi Indian, mereka menggunakan kuda. Karena itu Harley Davidson didesain seperti "kuda" dengan ciri per belakang rigid, kaku, memenuhi syarat kebutuhan orang AS akan "kuda" tersebut.
"Harley Davidson adalah kuda besi mereka. Mereka sebut iron horse atau Milwaukee Iron. Duduknya pengendara Harley pun seolah-olah duduk di atas pelana kuda. Tidak ada model Harley yang posisinya membungkuk seperti pembalap. Semuanya duduk tegak, seperti menunggang kuda," kata Ibnoe Soebroto. (Kompas, 18 April 1996).
Lalu apa alasan penggemar Harley Davidson di Indonesia menyukai dan mengoleksi iron horse tersebut?
Awal Herman Sarens Sudiro menyukai Harley karena ayahnya di zaman penjajahan Belanda dulu adalah seorang controleer yang memiliki tiga motor Harley 750 cc bikinan tahun 1941. "Ayah saya pakai motor itu untuk keliling inspeksi pasar karena dia di bagian pajak.
Waktu Jepang masuk, Harley Ayah saya diambil. Waktu saya sekolah di sekolah Jepang dan bisa omong Jepang, motor itu diberikan lagi ke saya. Ketika Jepang tekuk lutut tahun '45, motor itu kita pakai sebagai alat perjuangan," kata Herman Sarens Sudiro yang kini mengoleksi empat Harley: Zyspan (1994), Sportster (1989), Petboy (1994), dan Electra (2000).
Alasan serupa juga pernah dikemukakan oleh pelawak Warkop DKI, Indro. Indro adalah penggemar berat Harley dan memang dibesarkan di lingkungan Harley. Ayahnya, Umar Chatab yang Inspektur Jenderal Polisi dan saudara-saudara Indro adalah pemakai Harley.
Jusuf Nathan sudah tertarik pada motor Harley sejak masih kanak-kanak. "Waktu kecil, kalau saya lihat motor Harley kayaknya melihat sesuatu yang gagah. Waktu saya kuliah di Belanda, saya makin tertarik pada Harley," kata Jusuf. Baru pada tahun 1997 Jusuf Nathan membeli motor Harley Davidson. Sejak itu, ia "menunggang" Harley dari rumahnya di kawasan Meruya ke kantornya di Jalan Fatmawati, Jakarta Selatan. Hanya kalau sedang hujan saja, Jusuf menggunakan mobil.
Boyke Nitipradja (30) yang sekantor dengan Jusuf Nathan juga melakukan hal yang sama. Boyke paling suka naik Harley jika berangkat ke kantor. Dari rumahnya di Tebet, Boyke tidak akan langsung menuju Jalan Fatmawati, tetapi berputar-putar dulu ke Jalan Jenderal Sudirman, melewati Plaza Senayan di Jalan Asia Afrika, lalu ke Panglima Polim baru ke Jalan Fatmawati.
"Naik Harley itu antimacet. Kalau kita mau kerja dan mengendarai sesuatu yang kita senang, kita kerja jadi tidak terasa. Selain itu, saya ingin membuktikan kalau Harley biar dipakai setiap hari pun tidak akan rusak," ucap Boyke yang mempunyai dua Harley: FLSTF (Fatboy) tahun 1999 dan WLA 750 cc tahun 1948.
***
BERKAITAN dengan hobi mereka yang gandrung Harley tersebut, para penggemar Harley di Indonesia ini membentuk Harley Davidson Club Indonesia (HDCI). HDCI kian berkembang dan kini hampir di setiap kota di Indonesia ada HDCI.
Ada juga organisasi lain, yakni Harley Owners Grup (HOG) yang afiliasinya ke seluruh dunia dan Ikatan Sports Harley Davidson. Aktivitas HDCI ini biasanya sembari tour ke kota-kota, entah untuk napak tilas misalnya, mereka juga melakukan aksi sosial.
Mengenai adanya penilaian bahwa pengendara Harley itu arogan, kalau lampu merah tak mau berhenti, dan masuk tol sembarangan (padahal tol tidak boleh dimasuki kendaraan roda dua), Herman Sarens mengatakan, mengendarai motor Harley itu harus hati-hati karena beratnya mencapai 500 kg.
"Membawa Harley itu bahaya. Kalau kita rombongan 100 motor dan harus berhenti di setiap lampu merah, itu bisa saja, tapi kita harus menahan berat 500 kg. Masuk tol pun kita izin dulu. Untuk napak tilas ke Surabaya, ke daerah-daerah atau kantung-kantung gerilya, boleh dong kita naik tol sampai Cikampek dan dikawal polisi untuk keamanan," kata Herman Sarens.
Begitulah. Harley pun menjadi sebuah gaya hidup. Pakaian-pakaian pengendara Harley yang memang didesain untuk kenyamanan dan keamanan pengendaranya pun menjadi mode. "Pakaian itu kita sesuaikan dengan motornya. Pakaian harus menyatu dengan mesin karena knalpot Harley itu panas. Jadi pakaian harus pas di badan untuk memudahkan gerak. Kelompok lain, tidak ada yang punya pakaian khas," tutur Herman Sarens.
"Kalau kita naik Harley dan pakai celana pantalon, pasti hangus karena knalpotnya memang panas. Jaket kulit juga wajib dipakai untuk melindungi tubuh kalau kecelakaan. Sepatu tinggi pun bukan buat gaya-gayaan, tetapi ini untuk melindungi ankle saat mengerem. Kalau kita jalan dari Jakarta ke Pangandaran, itu berapa ratus kali kita mengoper gigi, menginjak rem, makanya kita perlu sepatu yang tinggi. Seperti dompet yang diberi rantai-rantai, itu bukan untuk sok. Di atas motor kita sering goyang, kalau dompet jatuh 'kan bisa berabe, makanya diberi rantai," tambah Boyke. Dan ternyata pada perkembangannya, tak hanya pengendara Harley yang mengenakan kostum dan segala pernak-pernik Harley. Orang yang tak punya motor Harley pun pakai baju Harley.
Karena ekslusivitasnya itulah banyak orang menduga bahwa motor Harley hanya dimiliki oleh orang-orang berduit. Mengenai hal ini dibantah oleh Jusuf Nathan dan Herman Sarens Sudiro. Kalau melihat harga Harley yang keluaran terbaru memang hanya orang kaya saja yang bisa membelinya. Bayangkan, harga on the road sebuah Harley yang termurah seperti model XL 883 keluaran tahun 2000 mencapai Rp 90-Rp 92 juta. Harga termahal model FLHTCUI Ultra Classic Electra Glide 1450 cc berkisar Rp 243-Rp 250 juta.
"Siapa bilang Harley cuma dipunyai orang kaya. Banyak kok Harley tua yang harganya murah dan bisa dijangkau. Saya punya dua Harley yang mewah, tapi kalau Anda lihat rumah saya maka Anda akan kaget, karena saya tidak pantas punya Harley mewah. Tetapi karena saya suka, maka saya berusaha untuk dapat membelinya," kata Jusuf Nathan.
Di Indonesia ini diperkirakan ada 2.500 unit Harley Davidson dengan pemilik sekitar 1.500 orang. Dari 2.500 unit itu, Harley yang baru hanya berkisar 500 motor. "Saya cuma mau bilang, karena fanatisme itulah maka orang akan melakukan apa saja agar dapat memiliki Harley," ujar Jusuf. (elok dyah messwati)

1 komentar:

  1. "365SBOBET Situs Resmi Agen SBOBET Terpercaya di Indonesia

    365Sbobet adalah Agen SBOBET Terpercaya Indonesia, Situs Agen Bola Resmi Online Casino Terbaik Official Partner kami adalah Barcelona dan Liverpool.


    365sbobet
    365agensbobet
    alt365sbobet
    link alternatif 365sbobet
    agen sbobet
    agen sbobet online
    agen sbobet terpercaya
    agen sbobet indonesia
    agen sbobet resmi
    agen sbobet asia
    agen sbobet mobile
    agen sbobet88
    sbobet
    sbobet online
    sbobet terpercaya
    sbobet indonesia
    sbobet resmi
    sbobet asia
    sbobet mobile
    sbobet88
    sbo
    agen sbo
    sbo indonesia
    agen sbo indonesia
    agen sbo online
    link sbobet
    link agen sbobet
    situs sbobet
    situs agen sbobet
    website sbobet
    website agen sbobet
    bonus sbobet
    bonus agen sbobet
    daftar sbobet
    daftar agen sbobet
    login sbobet
    link alternatif agen sbobet
    situs sbobet
    sbobet online
    sbobet online
    id sbobet
    promo sbobet
    games sbobet
    sbobet bola
    sbobet casino
    sbobet baccarat
    sbobet roulette
    sbobet slot games
    sbobet blackjack"

    365Sbobet adalah Agen SBOBET Terpercaya Indonesia, Situs Agen Bola Resmi Online Casino Terbaik Official Partner kami adalah Barcelona dan Liverpool.

    Buruan Daftarkan DIri anda di 365SBOBET & menangkan Ratusan Juta Rupiah Setiap Harinya!!!
    Bonus Pendaftaran Member Baru 20% Maksimal s/d 1 Juta Rupiah
    Bonus Next deposit 5%
    Bonus Rollingan 0.5%
    Bonus Cashback 5%
    Dengan Minimal deposit untuk mendapatkan Bonus Hanya 50 ribu

    Deposit hanya Rp. 25.000

    "Whatsapp : 0823.6134.6235"

    "365sbobet"
    "agen sbobet"

    BalasHapus

Daniel Calvin - Menjadi Milikku